Lanjut ke konten

Benarkah COVID-19 Memicu Penyakit Ginjal?

COVID-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, salah satunya penyakit ginjal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien COVID-19 dapat menderita sakit ginjal, spesifiknya cedera ginjal akut.

Kawal COVID-19's Avatar
Kawal COVID-19Tim administrator situs KawalCOVID19.id

COVID-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, salah satunya penyakit ginjal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien COVID-19 dapat menderita sakit ginjal, spesifiknya cedera ginjal akut. 

Angka kejadian cedera ginjal akut di beberapa penelitian masih berbeda-beda, ada yang memperkirakan sekitar 15% dan ada yang memperkirakan sampai mencapai 27%. Meski demikian, dapat disimpulkan bahwa kejadian ini cukup banyak ditemukan pada kasus COVID-19. Pasien yang mengalami gejala berat COVID-19 diperkirakan memiliki tendensi lebih tinggi – hingga mencapai 50% – untuk mengalami kondisi cedera ginjal akut.

Apa itu cedera ginjal akut?

Cedera ginjal akut merupakan kondisi dimana ginjal gagal melakukan fungsinya dalam hitungan jam ataupun hari. 

Apa saja gejalanya?

  1. Volume urine yang sedikit
  2. Pembengkakan pada beberapa area tubuh
  3. Lelah
  4. Sesak napas
  5. Mual
  6. Kejang apabila kondisi yang dialami sudah cukup parah
  7. Nyeri dada

Siapa saja yang berisiko mengalami cedera ginjal akut pada penyintas COVID-19?

Orang dengan penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes mellitus berisiko lebih tinggi dibanding orang tanpa penyakit penyerta. Juga bagi penyintas COVID-19 yang telah mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dihipotesiskan lebih berisiko mengalami kondisi cedera ginjal akut akibat kurangnya suplai oksigen ke jaringan atau yang sering disebut hipoksia.

Apakah pasien COVID-19 dengan cedera ginjal akut membutuhkan hemodialisis?

Hemodialisis atau yang biasa disebut cuci darah biasanya dibutuhkan apabila terdapat indikasi pasien COVID-19 dengan cedera ginjal akut seperti asidosis, intoksikasi, uremia, ketidakseimbangan elektrolit dan terdapat pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Sebelum memastikan apakah seseorang membutuhkan cuci darah, biasanya akan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah atau analisis urine.

Bagaimana hubungan COVID-19 dengan riwayat penyakit ginjal yang telah ada?

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, orang dengan riwayat gagal ginjal kronis memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi dan perjalanan penyakit yang lebih buruk apabila terinfeksi COVID-19. Terdapat juga beberapa obat terapi COVID-19 yang tidak dapat digunakan pada orang dengan penyakit ginjal. Oleh karena itu sebaiknya memberi tahu riwayat lengkap penyakit yang diderita kepada tenaga kesehatan yang berkaitan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Bagaimana cara mencegah penyakit ginjal?

  1. Konsumsi air putih delapan gelas sehari atau minimum dua liter
  2. Kurangi konsumsi garam. Konsumsi garam maksimal adalah 2.300 mg sehari atau satu sendok teh
  3. Konsumsi makanan rendah lemak
  4. Olahraga
  5. Pastikan indeks massa tubuh normal
  6. Tidur cukup
  7. Stop merokok
  8. Batasi konsumsi alkohol
  9. Kontrol diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit jantung yang diderita

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7765425/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7241495/

https://www.kidney.org/atoz/content/AcuteKidneyInjury

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7501875/

https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/chronic-kidney-disease-ckd/prevention