Indonesia Mandiri Masker
Yuk simak data penelitian faktual dan tervalidasi terkait manfaat masker kain buatan sendiri untuk mengurangi penularan virus penyebab COVID-19.
“Tiada rotan, akar pun jadi. Tiada masker, yuk buat sendiri.”
Tanya jawab ini kami susun sebagai upaya memberikan data penelitian faktual dan tervalidasi terkait manfaat masker kain buatan sendiri untuk mengurangi penularan virus penyebab COVID-19.
Sebelumnya, berbagai imbauan menganjurkan masker hanya digunakan oleh yang sakit, mengapa sekarang berubah?
Data terbaru menunjukkan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19, dapat ditularkan oleh penderita tanpa gejala. Sampai saat ini kita tidak tahu dengan pasti berapa persentase penderita COVID-19 tanpa gejala. CDC Amerika Serikat mengestimasi bahwa sekitar 25% pasien COVID-19 tidak memiliki gejala sama sekali1, sementara penelitian kolaborasi Jepang dan Inggris mengestimasi kisaran persentase penderita tanpa gejala adalah sekitar 17,9% (penelitian kolaborasi Jepang dan Inggris)2. Karena jumlah yang signifikan ini, lebih aman jika setiap diri kita mengasumsikan diri kita adalah pembawa penyakit tanpa gejala (carrier asymptomatic) dan karena itu harus menggunakan masker bukan hanya untuk melindungi diri kita, namun untuk melindungi orang lain.
Jika saya pembawa virus (carrier) tanpa gejala, apa yang harus saya lakukan? Apakah saya perlu tes, isolasi mandiri, dan pakai masker?
Jika Anda adalah penderita tanpa gejala, tubuh Anda mampu beradaptasi dan mengatasi virus ini. Saat ini Anda tidak memerlukan tes COVID-19 karena tes didahulukan untuk penderita bergejala dan memiliki kondisi penyerta (komorbiditas) yang kurang baik.
Tetaplah di rumah dan melakukan isolasi mandiri, belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, dan sebagainya yang sudah menjadi anjuran resmi pemerintah Indonesia untuk menangani wabah COVID-19. Sebagai tambahan, saat ini pemerintah mewajibkan setiap orang untuk menggunakan masker setiap keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Penggunaan masker secara masif terbukti berhasil menurunkan laju penularan COVID-19 di Korea Selatan, Jepang, dan Republik Ceko. Baca di tautan di artikel ini.
Jadi sekarang saya harus memakai masker bedah, masker N-95, atau sejenisnya?
Tidak perlu! Masker bedah, N-95, dan masker profesional lainnya hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Karena mereka memiliki risiko sangat tinggi terpapar virus dalam jumlah besar, masker profesional sangat penting untuk mereka. Bila kita semua membeli masker tersebut, para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang menjadi garda depan dalam merawat penderita COVID-19 akan kehilangan salah satu alat pelindung penting mereka.
Lalu saya harus bagaimana?
Yuk buat masker kain sendiri! Penelitian dari Inggris dan Belanda membuktikan masker berbahan kain merupakan alternatif yang efektif dalam penanganan pandemi virus yang ditularkan melalui udara3,4. Adapun bahan kain yang digunakan sangat mudah ditemukan, seperti kain lap meja bercorak kotak, t-shirt (kaus) berbahan 100% katun, bahkan sarung bantal.
Saya kurang yakin, bisa diceritakan detail penelitiannya?
Pengujian efisiensi filtrasi dilakukan dengan menggunakan model virus bacteriophage MS2 yang diketahui stabil di udara dan memiliki rata-rata diameter 23 nm. Masker berbahan dasar kaus katun 100% memiliki efisiensi penyaringan sebesar 50,85%, sarung bantal sebesar 57,13%, bahkan kain lap meja bermotif kotak-kotak memiliki efisiensi hingga 72,46%. Sebagai perbandingan, masker bedah memiliki efisiensi sebesar 89,52%. Jadi, masker kain sudah cukup baik daripada tidak sama sekali.
Kabar baiknya lagi, diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 memiliki rata-rata diameter 125 nm, berkisar 5 kali lipat lebih besar dari virus yang digunakan untuk pengujian5. Berdasarkan kedua bukti ini, pemakaian masker kain buatan sendiri dapat menurunkan jumlah virus dari droplet mulut dan hidung kita. Dengan demikian, orang-orang di sekitar Anda terlindungi dari kemungkinan pemaparan virus.
Akhirnya ada kabar baik juga! Bagaimana cara membuat masker kain sendiri?
Saat ini kami masih menyiapkan cara pembuatan masker yang sederhana dan dapat dilakukan oleh semua orang. Untuk sementara, kami menilai masker buatan ibu Jane Kurnadi di tautan ini memiliki standar yang sangat baik dan dapat diikuti dengan mudah. Kita pun dapat membuatnya dengan dua lapis kain.
Penekanan yang ingin kami sampaikan adalah masker kain buatan sendiri memiliki manfaat perlindungan yang tidak kalah dengan masker profesional.
Adakah tata cara khusus dalam penggunaan masker kain buatan sendiri?
- Saat digunakan, pastikan masker menutup ujung hidung, mulut, dan dagu. Pastikan sisi samping masker menempel erat pada wajah Anda.
- Bila ingin berbicara atau bernafas bebas, jangan tarik atau letakkan masker di bawah dagu.
- Pastikan saat melepas masker, lepas di bagian tali (belakang kepala atau tarik dari belakang telinga). Jangan pegang bagian depan/mulut karena tangan Anda akan tercemar bakteri/virus yang menempel di permukaan.
- Saat melepas masker (sementara), pastikan untuk tidak menaruhnya dengan sembarangan. Bila Anda terpaksa keluar, sesampainya di rumah, segera lepas masker dan taruh di air hangat yang berisi deterjen.
- Gunakan dan perlakukan masker kain buatan sendiri seperti pakaian dalam Anda.
- Pastikan Anda mencucinya minimal satu kali sehari atau setiap masker kotor (ada bekas dahak atau ingus atau bersin).
Jadi dengan hanya pakai masker, saya aman dari COVID-19?
TIDAK! Sesuai himbauan resmi dari Pemerintah Indonesia, selain memakai masker kita harus selalu:
- Menjaga jarak fisik dengan orang lain setidak 1 meter
- Belajar, bekerja dan beribadah di rumah.
- Cuci tangan pakai sabun karena sabun terbukti membunuh lebih banyak virus dari hand sanitizer. Cek tautan ini untuk membaca lebih lanjut tentang efektivitas cuci tangan dengan sabun.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang.
- Minum air yang cukup dan bila perlu, konsumsi vitamin.
- Jaga kesehatan mental Anda dari hoax dan ikuti perkembangan pandemi dari situs terpercaya seperti situs kami kawalcovid19.id.
Ayo gunakan masker kain buatan sendiri. Dengan memakai masker kain buatan sendiri, Anda telah mengangkat senjata melawan virus penyebab COVID-19.
“Kamu tidak harus menjadi tenaga kesehatan untuk melindungi orang lain. Mari gunakan masker buatan sendiri untuk melindungi Indonesia dan dunia!”
#pakemasker #maskeruntuksemua #yukbuatmasker #yukbikinmasker
Referensi
1. CDC head: Up to 25 percent of those with coronavirus never show symptoms, 31 Mar 2020.
2. Mizumoto Kenji, Kagaya Katsushi, Zarebski Alexander, Chowell Gerardo. Estimating the asymptomatic proportion of coronavirus disease 2019 (COVID-19) cases on board the Diamond Princess cruise ship, Yokohama, Japan, 2020. Euro Surveill. 2020;25(10):pii=2000180.
3. Davies, A., Thompson, K., Giri, K., Kafatos, G., Walker, J., & Bennett, A. (2013). Testing the Efficacy of Homemade Masks: Would They Protect in an Influenza Pandemic? Disaster Medicine and Public Health Preparedness, 7(4), 413-418.
4. van der Sande M, Teunis P, Sabel R (2008) Professional and Home-Made Face Masks Reduce Exposure to Respiratory Infections among the General Population. PLoS ONE 3(7): e2618.
5. Zhu, N., et. al. (2020). A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in China, 2019. N Engl J Med 2020; 382:727-733.
6. https://www.weforum.org/agenda/2020/04/should-we-be-promoting-the-widespread-use-of-masks/