10 Cara Indonesia Tangguh Melawan COVID-19
Wabah COVID19 kembali memuncak. Naiknya mobilitas masyarakat, mengendornya prosedur dan ketaatan akan protokol kesehatan di semua lini, dan masuknya varian Alfa dan Delta yang lebih cepat penyebarannya menyebabkan kasus positif harian terus meninggi.
Mari pertimbangkan melakukan hal-hal berikut agar apa yg terjadi di India tidak terjadi di Indonesia kita tercinta:
1. Perusahaan, perkantoran, pabrik agar memaksimalkan WFH di kala kasus harian masih naik terus. Jika sebagian tetap harus WFO, perketat prokes khususnya terkait (upgrade) masker, (memaksimalkan) ventilasi dan (pelarangan) makan bersama,. Nyawa karyawan, minimal kesehatan jangka panjang mereka, ada di tangan Anda para manajer dan direktur. Mari lindungi aset paling berharga bisnis Anda dari covid dan long covid.
2. Batalkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) secara nasional, sampai wabah bisa dianggap terkendali. Kalaupun kebijakan PTM tidak dibatalkan, jangan kirim anak Anda untuk turut serta kecuali Anda yakin prokes bisa ditegakkan dan mitigasi sudah disiapkan jika ada kasus positif di lingkungan sekolah. Dan tentunya, Anda harus siap dengan segala konsekuensi pilihan Anda. Covid pada anak juga berbahaya dan bisa menyebabkan long covid walaupun OTG dan telah dinyatakan ‘sembuh’.
3. Segera buka vaksinasi seluas-luasnya dan semudah-mudahnya untuk usia 18 tahun ke atas. Prioritaskan dosis pertama untuk sebanyak-banyaknya orang, menggunakan vaksin AstraZeneca yg terbukti 70% lebih efektif mencegah rawat inap di RS. Hapuskan syarat surat domisili, cukup KTP daerah manapun. Segeralah vaksin jika Anda sudah mendapatkan kesempatan, apapun jenis vaksinnya. Ini akan membantu mencegah fasyankes kolaps ketika jumlah kasus aktif terus meninggi.
4. Sebisa mungkin di rumah saja, lakukan aktivitas sehari-hari seperti belanja secara/via daring. Lalu perketat prokes di rumah dengan memaksimalkan ventilasi udara ruangan, memakai masker jika seruangan dengan anggota keluarga yg harus rutin aktivitas di luar rumah, dan menghindari makan bersama anggota keluarga tersebut. Jika ada yang mengalami gejala batuk, demam, pilek, nyeri tenggorok atau sesak nafas, maka wajib pakai masker walaupun sedang di rumah dan hindari kontak fisik dengan anggota keluarga lainnya.
5. Kegiatan apapun yg dilakukan bersama lebih dari 3 orang yg tidak tinggal serumah, usahakan dilakukan di luar ruangan atau ruang yang ventilasinya betul-betul maksimal (misal, dinding dua sisi setidaknya terbuka). Kalau harus di dalam ruangan, usahakan semua jendela dibuka, atau sistem pendingin ruangan disetel memaksimalkan sirkulasi udara luar. Tentunya prokes lain seperti masker dan jaga jarak tetap ditegakkan.
6. Upgrade masker Anda. Hindari hanya memakai masker kain. Pakailah minimal masker bedah didobel masker kain. Usahakan menggunakan masker KN95 atau KF94, yang harga per maskernya sudah cukup murah. Pakai masker Anda dengan benar menutup hidung dan mulut, dengan tepian masker menempel rapat ke wajah. Apapun varian virusnya, mencegah droplet yg melayang di udara masuk ke tubuh Anda adalah cara terbaik melawan covid.
7. Kalau Anda harus makan di luar rumah, hindari makan di bagian indoor restoran. Ini situasi yang sangat beresiko terjadi penularan, seandainya salah satu pelanggan/karyawan di situ positif covid walau OTG. Cari tempat duduk outdoor atau minimal yg semi-terbuka / ventilasinya bagus. Pertimbangkan makanan dibungkus untuk dimakan di kendaraan, taman atau lokasi lain yg lebih sepi, terbuka dan/atau aman.
8. Maksimalkan jumlah armada angkutan umum, batasi kapasitas, buka jendela jika memungkinkan, larang penggunaan masker kain (saja) dalam kendaraan. Minimal masker bedah didobel masker kain, atau masker KN95 / KF94.
9. Jangan hindari prosedur tes, pelacakan, isolasi dan perawatan. Nakes ingin menyelamatkan masyarakat, bukan ingin mengcovidkan. Anda susah dan lelah, mereka lebih-lebih lagi karena juga harus mempertaruhkan kesehatan dan nyawa dalam mengurus masyarakat yg terkena covid. Hargailah, patuhilah.
10. Selalu ingat bahwa kalau Anda tertular covid, mungkin hanya OTG atau gejala ringan saja lalu sembuh sempurna. Tapi lansia, orang dewasa maupun anak yang mungkin Anda tulari, bisa sakit berkepanjangan bahkan meninggal. Kalau belum siap dengan konsekuensi dunia akhirat mengabaikan prokes, maka selalu jagalah dan sempurnakan prokes Anda.
Mari bersama cegah makin banyaknya kluster perkantoran, keluarga dan komunitas. Setiap kita turut bertanggung jawab dan bisa berperan dalam pengendalian wabah dan menjaga keselamatan sesama.
Info lebih lanjut: KawalCOVID19.id
Versi terkini tulisan ini bisa diakses di: https://kawalcovid19.id/content/1964/10-cara-indonesia-tangguh-melawan-covid-19