Lanjut ke konten

[EDUKASI] Saya pengidap asma. Apa yang harus saya persiapkan?

Yuk simak beberapa saran yang harus Anda lakukan jika mengidap kondisi medis kronis.

Kawal COVID-19's Avatar
Kawal COVID-19Tim administrator situs KawalCOVID19.id

Disarikan oleh Satrio Wicaksono
Pemerhati masalah-masalah seputar wabah COVID-19, Pengidap Asma, Tinggal di Singapura

Menurut statistik COVID-19 di website worldometer, ada kelompok-kelompok yang rentan bila terinfeksi koronavirus, seperti kelompok usia 80 dengan tingkat kematian meningkat sekitar 15% dibandingkan tingkat kematian penderita berusia 30-39 tahun yang hanya 0,2%. Ini peningkatan sebesar lebih dari tujuh puluh kali lipat! 

Infeksi COVID-19 juga berpotensi lebih parah bila diderita oleh pasien yang mengidap kanker, penyakit pernafasan kronis, darah tinggi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Kelompok ini mengalami laju kematian sekitar 6-10x kali lebih besar dari angka kematian pasien tanpa kondisi yang sama, yang besarnya sekitar 0.9%.  Lihat grafik di bawah ini:

Perlu digarisbawahi bahwa mengidap penyakit-penyakit tersebut bukan berarti anda lebih rentan terjangkiti COVID-19. Hanya saja bila pengidap penyakit itu terinfeksi COVID-19, maka penyakitnya akan membuat gejala-gejala klinis COVID-19 menjadi lebih parah. Karena itu, JAGA KEBERSIHAN DIRI serta lakukan JAGA JARAK dengan orang lain untuk mencegah penularan. 

Secara umum, bagi orang-orang yang tidak terinfeksi COVID-19, dianjurkan untuk tetap dalam pengobatan yang sudah diberikan oleh dokter yang menangani penyakitnya. Berbagai asosiasi asma sudah mengeluarkan himbauan bagi pihak berwenang untuk memberikan panduan bagi penderita asma terkait wabah koronavirus baru. Himbauan bagi penderita asma seperti saya dalam menghadapi COVID 19 yang saya kumpulkan dari berbagai sumber, menyarankan agar:

  1. Tetap menjaga kesehatan paru-paru dan TIDAK menghentikan pengobatan.
  2. Hindari pemicu asma anda dan cegah terjadinya post-nasal-drip, sumbatan sinus, dan hal-hal yang dapat memicu  infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Pasien asma sering memburuk menjadi pneumonia karena infeksi sekunder bakteri yang berkembang di dalam lendir akibat ISPA. Ini dapat mempersulit diagnosa karena gejala-gejala yang mirip dengan COViD-19.
  3. Persediaan obat-obatan harus cukup: (konsultasikan dengan dokter anda terlebih dahulu) Inhaler pencegah (bronkodilator) dan anti inflamasi (steroid) dengan komposisi yang sesuai bagi anda, bagi yang mengalami post-nasal-drip, sedia juga obat anti-histamin atau pelancar sinus yang diresepkan oleh spesialis THT anda. Dia juga mungkin memberikan anda antibiotik atau steroid untuk rongga hidung. Sedia juga oral steroid sekiranya asma anda memburuk. 
  4. Konsultasi dengan dokter asma anda untuk mengulas perawatan asma anda dengan menimbang  wabah COVID-19, rencanakan kemungkinan tindakan sekiranya anda positif SARS-CoV-2 terutama terkait penggunaan steroid oral. Bila paru-paru anda sehat, kemungkinan sembuh anda lebih besar.

Semoga anda tetap sehat dan melakukan jaga jarak dengan orang lain. Untuk informasi terbaru dan akurat tentang virus SARS-CoV-2, kunjungi tautan-tautan di sini. Cek juga hoax dan fakta terkait wabah CoViD-19 di sini.